Kamis, 29 Maret 2012

BLSM Tak Sebanding Dampak Kenaikan BBM


Program bantuan langsung sementara untuk masyarakat (BLSM) di wilayah Papua, dinilai tidak sebanding dengan lonjakan harga bahan kebutuhan pokok akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 1 April mendatang.
Pengamat Ekonomi, Julius Ary Mollet yang mengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Cendrawsih (Uncen) di Jayapura, Rabu mengatakan, memang kebijakan menaikan harga BBM bersubsidi ini belum final, namun sudah sepantasnya diantisipasi dampaknya yang sangat besar bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah.
Dia mengatakan, kenaikan harga sembako akibat "bandrol" baru BBM bersubsidi, bisa mencapai dua kali lipat dibandingkan saat ini.
"Kenaikan harga kebutuhan pokok jelas tidak sebanding dengan apa yang diberikan pemerintah terhadap masyarakat, misalnya BLSM yang tidak seberapa itu. Bahkan pengalokasiannya juga sangat rentan atau berpotensi tidak tepat sasaran," katanya.
Yang perlu dilakukan Pemerintah jika benar akan menaikan harga BBM bersubsidi yakni melakukan pengawasan distribusi bahan kebutuhan pokok, agar tidak melonjak harganya terlalu tinggi.
"Hal inilah yang paling penting untuk dilakukan oleh pemerintah agar masyarakat tidak begitu terbebani dengan lonjakan harga BBM," ujarnya
BLSM, lanjutnya, cukup membantu, tetapi tidak sepenuhnya mampu mengurangi beban ekonomi rakyat akibat dinaikannya harga BBM.
Bahkan, menurut dia, dikhawatirkan akan memunculkan konflik di tengah masyarakat apabila pembagiannya tidak merata.



Sumber :
http://www.infogue.com/viewstory/2012/03/28/blsm_tak_sebanding_dampak_kenaikan_bbm/?url=http://www.antaranews.com/berita/303536/blsm-tak-sebanding-dampak-kenaikan-bbm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar