Minggu, 27 Februari 2011

kegunaan internet bagi saya? ( 23210622 )


Internet digunakan oleh saya sebagai apa?
            Sebagai media untuk menjelajah ke dunia maya, di samping itu untuk mencari informasi yang kita butuhkan atau ilmu pengetahuan yang saya peroleh dari berbagai macam sumber yang tersedia di berbagai layanan internet.
            Internet juga memberikan kemudahan bagi saya untuk bisa terhubung dengan dunia luas yang tidak bisa di capai dalam dunia nyata. Memudahkan saya dalam melakukan komunikasi ( mengirim E-mail )
            Untuk memudahkan bersosialiasi dengan keluarga, sahabat, dan kerabat yang di batasi dengan jarak jauh contohnya melalui situs jejaring sosial misalnya: Facebook, Twitter, Friendster, Yahoo dan lainnya.

Irmawati (  23210622 )

Kamis, 17 Februari 2011

Saat Sel Darah Putih Mengganas


Leukemia
Saat Sel Darah Putih Mengganas 

  Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Pada anak, jenis kanker yang paling sering ditemukan adalah leukemia atau kanker darah. Kanker ini bisa menyerang bahkan sejak anak dilahirkan. Semakin dini kanker ditemukan, semakin besar peluang untuk diupayakan kesembuhan.
Ketika usia Adzi menginjak dua tahun, orangtuanya, Rusfin (39) dan Dian Ekasari (36), menemukan kejanggalan pada anak sulungnya. ”Telapak tangan dan kakinya putih pucat. Tidak tampak bercak-bercak kemerahan seperti umumnya,” kata Rusfin.
Mereka kemudian membawa Adzi ke rumah sakit. Semula Adzi didiagnosis menderita anemia berat. Namun, setelah diberi obat, kondisi pucat tidak hilang. Adzi juga sering demam dan muncul bintik-bintik merah di kulitnya sehingga dikira terserang demam berdarah.
Lewat pemeriksaan darah, dokter menemukan leukemia di tubuh Adzi. Ia kemudian dirawat di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Untunglah, sebagian biaya ditanggung asuransi.
Sejak tahun 2008, Adzi menjalani pengobatan. Oleh dokter, ia dianjurkan menjalani transplantasi sumsum tulang belakang. Biayanya diperkirakan mencapai Rp 2 miliar.
”Secara pribadi, saya sudah tidak sanggup. Namun, kami ditolong oleh relawan Yayasan Pita Kuning untuk mengumpulkan dana,” kata Rusfin, pegawai sebuah perusahaan pertambangan di Papua.
Berubah sifat
Kanker merupakan salah satu penyakit paling ditakuti. Ketika seseorang didiagnosis menderita kanker, yang terbayang di benak adalah tingginya biaya pengobatan, rasa nyeri yang luar biasa, hingga bayang-bayang kematian.
Rusfin tidak pernah menyangka anaknya terkena kanker darah. Sepengetahuan ayah dua anak itu, dalam keluarganya maupun keluarga istrinya tidak pernah ada riwayat kanker. Ia dan istrinya juga selalu mengupayakan makanan sehat untuk anak-anaknya.
Dokter spesialis anak Rumah Sakit Kanker Dharmais, Eddy Tehuteru, mengatakan, penyebab kanker sampai sekarang masih misterius. Ia menjelaskan, secara umum, ada dua kelompok besar kanker, yaitu kanker padat dan kanker cair.
Kanker padat tumbuh berupa benjolan yang bisa terjadi di semua organ tubuh. Adapun kanker cair disebut dengan kanker darah (leukemia). Leukemia terjadi ketika sumsum tulang memproduksi sel darah putih (leukosit) secara berlebihan. Sebagian sel darah putih itu berubah sifat menjadi ganas. Akibatnya, sel darah putih yang seharusnya menjadi ”tentara” untuk melindungi tubuh justru menekan trombosit (keping darah) dan eritrosit (sel darah merah).
Karena mengalir bersama darah, sel darah putih menyebar termasuk ke otak, gusi, kulit, tulang, hati, limpa, dan testis.
Serangan sel darah putih yang mengganas itu bisa dilihat sebagai gejala. Bila kadar eritrosit dalam darah rendah, anak akan terlihat pucat. Gejala lain, anak mengalami demam berulang kali. Sementara itu, kadar trombosit yang rendah menyebabkan perdarahan, baik di kulit, gusi, atau hidung. Trombosit berperan dalam pembekuan darah.
”Bila anak memiliki ketiga gejala ini, paling tidak dua gejala, patut dicurigai terkena leukemia,” kata Eddy. Untuk mengonfirmasi, dilakukan cek darah, yaitu mengecek jumlah haemoglobin (pengangkut oksigen dalam sel darah merah), leukosit, dan trombosit.
Pada tahap lanjut, ketika sel kanker mulai menyebar ke organ tubuh, anak akan mengalami kejang, gusi bengkak, nyeri tulang, perut membesar karena hatinya rusak dan testis membesar dan keras.
Kepala Bagian Onkologi Anak RS Kanker Dharmais, dokter spesialis anak Anky Tri Rini Kusumaning Edhy, mengingatkan, bila orangtua menemukan gejala yang mencurigakan pada anak, jangan ragu-ragu untuk memeriksakan anak ke rumah sakit. ”Kalau hasilnya negatif kanker, orangtua bisa tenang. Tetapi, kalau ternyata ada kanker, setidaknya bisa terdeteksi sejak dini,” kata Anky.
Leukemia menduduki urutan tertinggi dari jumlah kasus kanker pada anak. Data kasus di RS Kanker Dharmais menunjukkan, sejak tahun 2006-2010, rata-rata ada 56 kasus kanker pada anak. Dari jumlah itu, kasus yang paling banyak ditemukan adalah leukemia.
”Angka ini bukan angka nasional karena kita tidak memiliki data angka kasus di seluruh rumah sakit di Indonesia,” tutur Anky.
Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) menyebutkan, setiap tahun ada 4.100 anak terkena kanker.
Leukemia bisa menyerang anak dari berbagai golongan umur, mulai dari anak balita hingga menjelang dewasa muda, bahkan orang dewasa. Pada anak, leukemia bahkan bisa terjadi sejak anak dilahirkan.
Faktor apa saja yang bisa menyebabkan seorang anak terkena leukemia sampai sekarang belum bisa dipastikan. Namun, ada faktor risiko yang menyebabkan seseorang berpeluang terkena leukemia, yaitu faktor genetik dan gaya hidup tidak sehat seperti merokok atau terpapar asap rokok. Kebiasaan mengonsumsi makanan tidak sehat, yaitu mengandung bahan kimia, juga meningkatkan risiko anak terkena leukemia.
Menurut Anky, gaya hidup yang semuanya ingin serbacepat memengaruhi pola konsumsi makanan dan minuman. Orangtua dan anak-anak sekarang maunya serbapraktis. Mereka lebih memilih mengonsumsi makanan dan minuman yang siap makan dibandingkan dengan harus memasak sendiri.
Padahal, makanan dan minuman dalam kemasan ini, kalau dikonsumsi terus-menerus, akan berdampak pada kesehatan. Makanan dalam kemasan biasanya mengandung bahan pengawet, pemanis buatan, dan pemberi rasa sintetis yang semuanya berbahan kimia.
Kondisi lingkungan yang buruk juga bisa meningkatkan risiko anak terkena leukemia. Anak-anak yang lebih sering terpapar gelombang elektromagnetik dari saluran listrik tegangan tinggi, terkena radiasi, dan tinggal di lingkungan polutif lebih berisiko terkena kanker.
Kemajuan teknologi
Meski penyakit leukemia masih sulit disembuhkan, tetapi tetap ada peluang kesembuhan bila sejak awal sel-sel darah putih yang mengganas ini bisa dideteksi. Menurut Eddy, bila yang mengganas adalah sel darah putih dari jenis limfosit, peluang disembuhkan lebih besar. Namun, bila yang mengganas adalah jenis monosit yang bentuk kepingannya lebih besar dari limfosit maka akan lebih sulit disembuhkan.
Pada tahap awal, upaya untuk membunuh sel kanker darah adalah dengan kemoterapi, yaitu memberikan obat antikanker pada pasien. Obat-obatan ini bisa diberikan dengan cara ditelan, disuntikkan langsung ke pembuluh darah, otot, di bawah kulit atau di antara dua ruas tulang belakang.
Sayangnya, kata Eddy, masih banyak orang takut menghadapi kemoterapi. Kemoterapi tidak hanya membunuh sel kanker, tetapi juga sel-sel lain yang sehat.
Akibatnya, muncul dampak yang biasa disebut sebagai efek samping. Efek samping yang biasa muncul antara lain mual, muntah hebat, diare, sariawan, rambut rontok, sensitif terhadap sinar matahari, infeksi, demam, dan sulit buang air besar.
Namun, teknologi pengobatan sekarang sudah bisa meningkatkan kualitas hidup pasien kanker, antara lain ada obat-obatan untuk mengatasi mual, muntah, dan nyeri hebat yang muncul karena serangan kanker.
Obat-obatan yang diberikan tergantung dari seberapa hebat mual, muntah, dan nyeri yang dirasakan pasien. Untuk nyeri tingkat tinggi, misalnya, biasanya dokter memberikan morfin dalam kadar rendah.
Oleh Lusiana Indriasari
Sumber : Kompas Cetak

Rabu, 16 Februari 2011

SEJARAH DAN SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA


Pendahuluan
Perkembangan sistem perekonomian indonesia sejak republik indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945 hingga perkembangannya dalam Dekade pembangunan saat ini tidak sedikit mendapat tantangan baik yang brersumber dari luar negri maupun dari dalam negri; terutama pada saat pemerintah inonesia dikuasai oleh aliran komunisme di tahun lima puluhan yang telah mengubah sistem perekonomian indonesia dari sistem perekonomian demokrasi ekonomi sebagaimana tercermin dalam pasal 33 undang-undang 1945 ke arah sistem perekonomian Etatisme ala rusia. bagaimanakah akibat yang dirasakan dalam perkembamngan ekonomi di indonesia.
Proses pembangunan ekonomi di suatu negara sangat di tentukan oleh faktor – faktor domestik seperti kondisi fisik dan sosial serta lokasi geografi, sumber daya alam yang di miliki dan sistem politik serta peranan pemerintah di dalam ekonomi.
Pengalaman indonesia sendiri menunjukan bahwa pada zaman pemerintahan orde lama, regim yang berkuasa menerapkan sistem ekonomi tertutup dan lebih mengutamakan militer dari pada kekuatan ekonomi serta kesatuan dan stabilitas nasional ini semua menyebabkan ekonomi nasional pada masa itu mengalami stagnasi dan sebagai akibat selanjutnya dari proses pembangunan ekonomi di tanah air pada masa Orde Lama dan perkembangan pada masa Orde Baru.



Sistem perekonomian indonesia
A.    Sekilas perkembangan sistem perekonomian indonesia sejak 1950
       Tanggal 14 Agustus 1950 adalah tanggal kembalinya republik indonesia mendapat pengakuan kemerdekaannya ( pengakuan kedaulatan ), pada tanggal 27 Desember 1949 dari pemerintah belanda sebagai hasil konperensi meja bundar (KMB) yang di adakan di negri belanda ( Den Haag ) pada tanggal 23 Agustus 1945.
        Sejak republik indonesia kembali sebagai negara kesatuan untuk memperbaiki keadaan perekonomian dalam negri, berbagai sistem, cara dan kebijakan telah ditempuh . Hal ini telah di tunjang pula denan adanya kenaikan Ekspor indonesia sebagai akibat adanya “ Korea Boom “ perang korea mengakiatkan kenaikan pada komoditi ekspor indonesia terutama karet sebagaimana terlihat perkembangannya .
Perkembangan ekspor ( dalam jutaan rupiah )
Tahun  Nilai (jutaan)  Tahun   Nilai (jutaan)       
1957         9.579          1956         1o.209
1954         9.879          1957         11.052
1955         10.779
Namun segala usaha pemerintah saat itu untuk dapat memperbaiki kehidupan ekonomi dalam negri dengan berbagai sistem cara dan kebijakan tidaklah memperoleh hasil sebagaimana diharapkan ketidak berhasilan pemerintah saat itu kiranya dapat di utarakan antara lain sebagai berikut:
Setelah republik indonesia kembali sebagai negara kesatuan (14 Agustus 1950) pemerintah saat itu menyusun suatu program yang di sebut “ program Banteng ”
Tujuan program banteng tersebut adalah dalam rangka menciptakan pengusaha pribumi indonesia dengan mengeluarkan perundang - undangan untuk   menunjang kredit. kemudian pada tahun 1951, pemerintah menyusun rencana urgenci perekonomian (RUP) yang disebut dengan “ sumitro plan” pengaruh program banteng terhadap pelaksanaan RUP tersebut di dalam kebijaksanaan Ekonomi sosial . Namun karena adanya kenyataan bahwa :
1.      Struktur ekonomi masih bersifat kolonial “ yang dipengaruhi oleh perusahaan – perusahaan asing yang berorientasi ekspor di dalam sektor modern dan pertanian sederhana di dalam sektor tradisional ‘;
2.      BNI belum di nasionalisir
3.      Pengakuan umum seperti angkutan laut “ kpm” ( koning klijko paketvaart maatschappij ) masih berada di tangan belanda;
Maka dalam keadaan atau situasi yang demikian itu, sukarlah untuk secara radikal merombak kekuatan ekonomi.
     Rencana urgensi Ekonomi kemudian di lanjutkan dengan rencana lima tahun pertama (1955 – 1960) . program yang tercermin dalam lima tahun pertama bersifat indikatif . namun sifatnya lengkap dan menyeluruh, dengan pemikiran luas dan terinci dalam tiga jilid.
     Sebagimana telah di utarakan di atas, bahwa rencana lima tahun pertama bersifat indikatif . Tetapi rencana lima tahun pertama yang di susun oleh Biro perancang Negara mengalami kegagalan dalam pelaksanaannya sedangkan REPALITA telah banyak memberikan hasil yang telah dapat di nikmati oleh orang banyak .
1.      Rencana lima tahun pertama (1955 – 1960)
a.       Disusun oleh Biro perancang Negara yang kemudian merupakan rencana ekonomi pemerintah saat itu ( kabinet Ali Sastro amidjojalli september 1956 ) .
b.      Pada saat itu situasi makin tidak menentu sebagai akibat perasaan anti belanda yang kian meningkat dalam persoalan Irian Brat yang berkelanjutan dengan pengambilalihan perusahaan – perusahaan belanda.
      Akibatnyakebijaksanaan ekonomi yang di jalankan sebagai konsekuensi di             anutnya rencana lima tahun pertama, praktis tidak ada. Singkatnya, yang terjadi adalah semakin pentingnya masalah politik dengan mengorbankan masalah ekonomi.


2.      REPALITA
a.       Repalita di susun oleh BAPERNAS dengan mengikutsertakan seluruh lapisan masyarakat melalui diskusi – diskusi ( lembaga – lembaga negara, Departemen Teknis / LPND, BAPPEDA, Teknokrat / perguruan tinggi, Teknisi, kaum politisi, pemuka masyarakat, swasta dan sebagainya. )
b.      Repalita yang merupakan suatu rencana indikatif yang meliputi jangka waktu lima tahun, di terjemahkan secara lebih lengkap dan terinci dalam rencana tahunan.
c.       Rencana tahun tersebut di rumuskan secara terinci sampai tingkat proyek-proyek berdasarkan prioritas sektoral. Dengan sasaran biaya yang jelas yang tercermin dalam APBN dengan demikian, pelaksanaan Repalita tahun demi tahun termasuk penyediaan biayanya telah terlebih dahulu di setujui DPR, dalam bentuk undang – undang sesuai pasal 23 ayat (1) UUD 1945.
d.      REPALITA adalah penjabaran dari GBHN (Garis –garis besar Haluan Negara) yang di tetapkan sendiri oleh rakyat melalui DPR.
     Dari gambaran tersebut di atas, terlihatlah bahwa REPALITA di susun benar – benar berdasarkan kebutuhan rakyat banyak yang terlihat dari prioritas sektoralnya, sehingga jelas sasarannya. Hal ini lah yang menyebabkan mengapa REPALITA telah berhasil dalam rangka meningkatkan tarap hidup masyarakat walaupun dalam pelaksanaannya tidak sedikit tantangan – tantangan yang harus di hadsapi.


B.     Perekonomian di indonesia pada masa Orde Lama
     Proses pembangunan Ekonomi di tanah air pada masa Orde Lama ( Stagflasi     adalah stagnasi produksi dengan tingkat inflansi yang tingi ) setelah kemerdekaan ekonomi nasional boleh di katakan mengalami stagflasi yang di sebabkan beberapa faktor, Faktor yang penting di antaranya:
-          Akibat pendudukan jepang
-          Perang dunia II ( dua )
-          Dan Perang Revolusi
-           Serata akibat manajemen ekonomi makro yang sang jelek
Akibat dari semua itu tingkat inflasi sangat tinggi hingga mencapai kurang lebih 500% menjelang akhir periode lama, defisit. Sebab neraca pembayaran dan keuangan pemerintah sangat besar dan kegiatan produksi sektor – sektor ekonomi termasuk pertanian dan industri praktis terhenti.
Dari tahun 1949 sampai 1956 pemerintah indonesia menerapkan sistem politik yang disebut Demokrasi Liberal. Setelah itu terjadi transisi politik ke sistem ekonomi atau “ demokrasi terpimpin “ yaitu antara tahun 1957 s/d 1965 berbeda dengan periode sebelumnya. Pada zaman Demokrasi Terpimpin kekuasaan militer dan presiden soekarno sangat besar, sedangkan pada periode demokrasi liberal kekuasaan ada di tangan  sejumlah partai politik dua di antaranya adalah partai masyumi dan partai nasional indonesia (PNI).
Selama periode 1949 – 1956, struktur ekonomi indonesia masih peninggalan zaman kolonialisasi sektor formal atau modern, seperti pertambangan, distribusi, transpor. Bank dan pertanian komersil yang memiliki kontribusi lebih besar dari pada sektor informal atau tradisional terhadap output nasional di dominasi oleh perusahaan – perusahaan asing yang kebanyakan berorientasi ekspor komoditi primer.
     Keadaan ekonomi indonesia terutama setelah di lakukan nasionalisasi terhadap semua perusahaan – perusahaan asing di tanah air, termasuk perusahaan – perusahaan milik belanda menjadi lebih buruk di bandingkan
keadaan ekonomi semasa penjajahan belanda di tambah lagi dengan peningkatan laju inflasi yanng sangat tinggi pada tahun 1950an.
Nasionalisasi perusahaan – perusahaan Belanda dan asing lainnya yang di lakukan pada tahun 1957&1958 adalah awal periode “ ekonomi terpimpin “ (Guided Economy) . sistem politik dan ekonomi pada masa orde lama, khususnya setelah “ ekonomi terpimpin “ semakin dekat dengan haluan atau pemikiran sosialis atau komunis.
Hingga akhir tahun 1950-an, sumber utama penanaman modal assing di indonesia berasal dari belanda yang sebagian besar untuk kegiatan ekspor seperti perkebunan, pertambangan .


C.    Perkembangan Ekonomi Indonesia pada Masa Orde Baru
      Pembangunan nasonal telah di renanakan meliputi pembangunan jangka
panjang,pembangunanjangka menengah,pembangunan jangka pendek.
Pembangunan jangka panjang tahap I (PJPT I) berlangsung selama 25
tahun.PJPT I terdiri atas lima tahapan jangka menengah.Setiap tahapan
jangka menengah waktunya lima tahun yang di kenal dengan nama
pembangunan lima tahun(pelita).Setiap pelita di bagi menjadi lima tahapan
jangka pendek,yaitu satu tahunan yang di kenal sebagai pelita tahun
pertama,dan seterusnya sampai pelita tahun ke lima.
Pemerintah orde baru mulai melaksanakan rencana pembangunan lima tahun
sejak 1 April 1969 melalui tahapan tahapan pelita.
Perkembangan perekonomian Indomesia pada masing-masing pelita adalah
sebagai berikut:
1.      PELITA I
      Pelita I dimulai 1 April 1969-31 Maret 1947.Pelita ini menekan pada
rehabilitasi ekonomi,khususnya mengangkat hasil pertanian dan
penyempurnaan system irigasi dan transportasi.Hampir selruh target di
sector produksi berhasil di capai,bahkan produksi beras meningkay 25%.
Tujuan pelita I adalah menaikan taraf hidup rakyat dan sekaligus
meletakan dasar-dasar yang kuat bagi pembangunan nasional dalam tahap-
tahap berikutnya.
2.      PELITA II
        Pelita II berlamgsung pada tangggal 1 April 1974-31 Maret 1979.Pelita II
menekankan pada peningkatan standar hidup bangsa Indonesia.Tujuan
tersebut di wujudkan dengan menyediakan pangan,sandang,dan papan yang
lebih baik;meningkatkan pemerataan kesejahteraan;dan menyediakan
lapangan kerja.
3.      PELITA III
        Pelita III di mulai tanggal 1 April 1979-31 Maret 1989.Pelita ini
menekankan pada sector pertanian untuk mencapai swasemada pangan
pangan dan pemantapan indystri yang mengolah bahan dasar atau bahan baku
menjadi bahan jadi.Pelita II menungkat 274% di banding pelita
sebelumnya..Penduduk yang hidup d bawah garis kemiskinan tinggal 26,9 %
dari jumlah penduduk tahun 1980.
4.      PELITA IV
      Pelita IV di mukai ! April 1984-31 Maret 1989.Pelita ini menekankan pada
sector pertanian untuk mempertahankan swasembada pangan sekaligus
meningkatakan industri yang dapat memproduksi mesin-mesin untuk insustri
ringan maupun berat.Penduuduk yang hidup d bawah garis kemiskinan tinggal
16,4% dari jumlah penduduk tahun 1987.
5.      PELITA V
       Pelita V di mulai tanggal 1 April 1989-31 Maret 1994.pelita ini menekankan
npada sector industri yang di dukung oleh pertumbuhan yang mantap di
sector pertanian.
6.      PELITA VI
        Pelita VI di mulai 1 April 1994-31 Maret 1999.Pelita VI maerupakan awal
pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua(PJPT II).Pada tahap ini bangsa
Indonesia memasuki proses Tinggal Landas menuju Terwujudnya masyarakat
maju,adil dan mandiri.Pelita VI menitikberatkan pada bidang ekonomi dengan
keterkaitan antara industri dan pertanian serta bidang pembangunan lainnya
guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia.


D.    Krisis Politik,Ekonomi,dan Sosial serta Reformasi di Indonesia.
     Kehidupan politik di Indonesia mulai memanas sejak tahu 1996.Golkar yang
selama lima kali pemilihan umum meraih kemenangan berusaha sekuat tenaga
dengan segala upaya untuk tetep memenangkan pemilihan umum yang
rencananya di laksanakan pada bulan mei 1997.
1.      KRISIS POLITIK,EKONOMI,DAN SOSIAL di INDONESIA.
      Keberadaan Partai Persatuan Pembangunan (PPP),Golongan Karya
(GOLKAR),dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di anggap tidak mampu
lagi memenuhi aspirasi politik masyarakat.Perkembangan ekonomi dan
pembangunan nasional di anggap telah menimbulkan ketimpangan ekonomi
yang lebih besar.
Masyarakat menuntut reformasi atau perubahan dalam segala
bidang.Masyarakat juga menuntut di lakukannya demokratisasi dalam
kehidipan social,ekonomi,dan politik,di tegakkannya aturan hukum yang
sebenarnya,serta di hormatinya hak asasi manusia.
   Di tengah perkembangan tersebut,pertikaian politik dalam tubuh PDI
berubah menjadi peristiwa tragis pada tanggal 27 Juli 1996.Peristiwa
tersebut di kenal dengan nama KUDATULI (kerusuhan 27 Juli).Pertikaian
social dan kekerasan politik terjadi di berbagai daerah,antara lain di
Situbondo,Tasikmalaya,Singkawang,dan Pontianak.
Dalam siding umum MPR bulan Maret 1998.Jendral Purnawirawn
Soeharto kembali terpilih sebagai presiden dan B.J Habibie terpilih
sebagai wakil presiden.Terpilihnya kembali Soeharto sebagai presiden RI
mendapat Reaksi keras dari masyarakat.Kabinet Pembangunan VII yang di
bentuk setelah sidang MPR bulan Maret 1998 di anggap masih bercirikan
korupsi,kolusi,dan nepotisme(KKN).Berbagai tekanan dan kritik terhadap
kepemimpinan Soeharto makin meluas terutama di lakukan oleh para
mahasiswa dan kalangan intelektual.Larangan mengkritik dan mengontrol
pemerintah menyebabkan terjadinya berbagai penculikan terhadap aktivis
demokrasi,terutama dari kalangan mahasuswa dan swadaya masyarakat
(LSM).
Sejak bulan Juli 1997,bangsa Indonesia mulai terkena imbas krisis
moneter yang menerpa dunia,khususnya di wilayah Asia Tenggara.Hal itu di
sebabkan pertumbvuhan ekonomi selama Orde Baru di bangun di atas
utang luar negeri dan banyaknya pejabat yang krupsi.Krisis moneter yang
melanda Indonesia menyebabkan bangkrutnya sector perbankan.Krisis
moneter juga berdampak bangkrutnya banyak perusahan.Harga barang-
barang mulai tidak terkendali,dan biaya hidup makin tinggi.
Gelomgang aksi mahasiswa menuntut pergantian kepemimpinan nasional
dan reformasi tidak dapat di bendung.Bentrokan antar mahasiswa dan
aparat keamanan tidak dapat lagi terelakan.Di antaranya 4 mahasiswa dari
Universitas Trisakti yang tewas tertembak dalam peristiwa 12 Mei 1998
di jembatan Semanggi.ke 4 mahasiswa tersebut adalah Elang Mulya
Lesmana,Herry Hartanto,Hendriawan dan Hafidin Royan.
Pada tanggal 18 Mei 1998,aksi mahasiswa berhasil menduduki gedung
MPR/ DPR.Menanggapi tekanan yang demikian hebat akhirnya Presiden
Soeharto mengundurkan diri dan selanjutnya di ganti oleh B.J Habibie dan
di lakukan pemiliha umum tahun 1999.
2.       PERKEMBANGAN POLITIK DAN  PELAKSANAAN REFORMASI DI INDONESIA
       Pada masa pemerintahan B.J Habibie,keadaan ekonomi Indonesia belum
mengalami perubahanyang berarti.NIlai tukar dollar Amerika terhadap
rupiah masih lemah.Pada tanggal 7 Juni 1999 di adakan pemilu dan PDI
meraih suara terbanyak.Pada bulan Oktober K.H Abdurahman Wahid terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia dan Megawati terpilih menjadi Wapres RI.Abdurahman Wahid segera membentuk cabinet yang di beri nama cabinet Persatuan Nasional.
Presiden Abdurahman Wahid tidak berlangsung lama.Di duga presiden
terlibat kasus dana bulog atau Buloggate.Presiden Abdyrahman Wahid di
turunkan dari jabatannya.Berdasarkan hasil siding Istimewa MPR wapres
Megawati Soekarnoputri naik menjadi Presiden RI dengan di dampingi
Hamzah Haz sebabai Wapres RI.



DAFTAR PUSTAKA:
1.      H. Bintoro Tjokroanmidjoro., MA. Pembangunan perekonomian Indonesia selama 40 thn suatu catatan media karya, Agustus 1985.
2.      Syahrir: “ Ekonomi politik kebutuhan pokok “, sebuah tinjauan prospektif, LP3ES. PT PERTJA, mei 1986.
3.      Biro perancang Negara, “ Garis-garis besar perencanaan lima tahun 1955-1960 ”, Jakarta.
4.      http://www.scribd.com/doc/14978692/sejarah-orde-baru
5.   Tambunan, Tulus. T.H. perekonomian indonesia. jakarta: Ghalia indonesia.1996